Selasa, 03 Oktober 2017

JENIS-JENIS DOCKING KAPAL

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh


Di blog kali ini mau sedikit menjelaskan tentang jenis-jenis docking untuk kapal. Yuk langsung disimak aja.

Ada bermacam-macam jenis dok yang melengkapi suatu Galangan Kapal yaitu: Dok Kolam (graving dock), Dok Apung (floating dock), Dok Tarik (slip way) dan Dok Angkat (syncrolife dry dock).
a.  Graving Dock (Dok Gali atau Dok Kolam)
Dok kolam yang sering juga disebut Dok Gali adalah suatu bangunan dok berbentuk kolam yang terletak ditepi laut atau sungai. Dok kolam mempunyai dinding yang kokoh seperti kolam renang karena pada saat kosong, Dok akan menerima tekanan tanah dari sekitarnya, sedangkan pada saat ada kapal yang akan dimasukkan kedalam atau dikeluarkan dari dalam Dok kolam tersebut, beban berat air akan diterima oleh dinding dan lantai Dok kolam tersebut.
Untuk keluar masuknya kapal dari Dok kolam, maka Dok kolam mempunyai sebuah pintu. Pintu Dok kolam berbentuk seperti sebuah ponton, terbuat dari suatu kontruksi baja, dimana pada pintu tersebut terdapat rongga - rongga yang dapat diisi air ataupun dikosongkan, sehingga pintu itu bisa terapung diatas air dan dipindahkan, apabila rongga-rongga tersebut telah dalam kondisi kosong. Selain itu juga dilengkapi dengan katup - katup yang dapat dibuka guna mengisi rongga - rongga tersebut dengan air supaya pintu itu tenggelam. Untuk mengeluarkan air baik dari rongga-rongga pada pintu maupun air yang berada pada kolam maka dok ini dilengkapi dengan pompa air.
Gambar.4.1 Graving Dock
Sebagai tempat untuk membangun atau memperbaiki kapal, maka sama dengan fasilitas tempat pembangunan kapal yang lain, Dok kolam dalam operasionalnya selalu dilayani dengan berbagai peralatan angkat ( kran ) yang mempunyai kapasitas angkat cukup besar, sesuai dengan kapasitas Dok kolam itu sendiri yang berjalan di sisi atas dinding Dok kolam tersebut.
Cara kerja Dok Kolam ( Graving Dock )
1)     Sebelum kapal masuk dok, air dalam kolam dikosongkan untuk mengatur posisi keel block dan side block ( tempat dudukan kapal diatas Dok ). Posisi keel dan side block harus menyesuaikan bentuk badan kapal bagian bawah.
2)     Katup-katup air pada Dok kolam dibuka sehingga air masuk kedalam Dok kolam, sampai permukaan air didalam dan diluar Dok kolam sama tingginya.
3)     Air di dalam rongga-rongga pintu dikeluarkan sampai pintu dapat terapung ( pintu terbuka ) dan digeser atau dipindahkan.
4)     Kapal masuk kedalam dok diatur agar tepat duduk diatas keel block dan side block, sesuai metode yang digunakan.
5)     Pintu ditarik, di gerakkan ke posisi menutup.
6)     Katup- katup air pada pintu dibuka sehingga air masuk kedalam rongga-rongga pintu dok dan pintu mulai tenggelam untuk menutup Dok kolam tersebut.
7)     Air di dalam kolam dipompa keluar sampai kosong dan kapal siap untuk diperbaiki atau reparasi dan dirawat.
8)     Jika kapal sudah selesai direparasi dan dirawat, air laut dimasukkan lagi kedalam kolam sampai  permukaan air didalam dan diluar Dok kolam sama tingginya sehingga kapal di dalam kolam terapung.
9)     Air di dalam rongga-rongga pintu dikeluarkan lagi sampai pintu dapat terapung ( pintu terbuka ) dan digeser atau dipindahkan kemudian kapal ditarik keluar dok dan kapal siap beroperasi kembali.
Keuntungan graving dock :
1)     Lebih aman di banding system yang lain.
2)     Tenaga utama menggunakan pompa.
3)     Biaya pemeliharaan kecil.
4)     Umur pemakaian lama.
5)     Peralatan dan perlengkapannya lebih sedikit.
Kerugian graving dock :
a)     Biaya pembuatannya mahal.
b)     Waktu pembuatannya lama.
c)     Keadaan tanahnya harus betul-betul baik.
d)    Merupakan bangunan tetap yang tidak dapat dipindahkan.

b. Floating dock (Dok Apung)
Dok apung atau floating adalah sebuah bangunan konstruksi berupa ponton-ponton yang dilengkapi dengan valve pengangkat, pompa- pompa air dan perlengkapan tambat serta perlengkapan reparasi kapal lainnya. Yang mana konstruksi ini dapat ditenggelamkan atau diapungkan dalam arah vertikal.
Cara Kerja Dok Apung:
Sebelum dilakukan penenggelaman dok apung maka harus diketahui terlebih dahulu sarat kapal yang akan naik dok serta berapa meterkah bagian- bagian yang menonjol dari kapal.
Berdasarkan data- data yang diperoleh dari rencana dok (dock plan) ditentukan letak-letak keel block dan side block sesuai bentuk dari lambung kapal setelah itu dok apung ditenggelamkan dengan cara seluruh katup - katup pembagi dibuka dan air masuk kedalam rongga- rongga atau tangki ponton, sehingga dok secara perlahan turun. Harus dijaga agar kondisinya even keel. Jika sarat air diatas ponton telah mencapai sarat apung kapal maka dengan bantuan kapal tunda, kapal yang akan reparasi  akan didorong masuk ke dok apung dalam kondisi mesin induk dan mesin bantu harus dimatikan.
Selanjutnya diadakan penambatan kapal dengan tali-tali yang berfungsi untuk membatasi ruang gerak bagi kapal tersebut,  sehingga lebih mudah untuk duduk pada ganjal- ganjal yang sudah disiapkan. Setelah kapal mulai masuk kedalam dok apung dan posisinya mencapai ketentuan yang diinginkan dan siap untuk duduk pada posisinya.
Jika mengalami trim maupun keolengan pada kapal, maka haruslah diusahakan menyeimbangkannya dengan memberi air balas, mengurangi, menambah atau memindah kannya. Sesudah posisi kapal stabil dan posisinya tepat sesuai dengan yang diinginkan, maka dok kembali diapungkan secara perlahan- lahan dan diadakan pengawasan, penjagaan, dan kontrol terhadap kedudukan dan posisi kapal. Untuk pengecekan posisi kapal apakah sudah tepat seusai ketentuan maka dilakukan penyelaman untuk memastikan kapal benar- benar duduk tepat pada ganjal- ganjal (keel block dan side block) .
 







Gambar.4.2 Floating dock dengan 5 ponton

Keuntungan floating dock :
1.     Dok apung tempatnya dapat dipindahkan
2.     Biaya pembuatannya lebih murah dari pada dok kolam
3.     Dapat menaikan kapal dengan kemiringan memanjang dan melintang yang cukup besar
4.     Dok apung dapat menaikkan kapal dengan panjang lebih dari 15-20% dari panjang dok apung sendiri, sedangkan dok kolam tidak bisa.
Kerugian floating dock :
1.   Umur pemakaian lebih rendah dari pada dok kolam
2.   Memerlukan daerah perairan yang cukup dalam, agar dok apung tidak duduk dilumpur (dasar perairan) pada waktu menaikan kapal
3.   Memakai tenaga yang lebih besar dibanding dengan dok kolam.

c.  Dok Tarik (Slip Way)
Dok tarik (Slip Way) adalah fasilitas pengedokan kapal dengan cara medudukan kapal diatas kereta yang disebut trolley dan menarik kapal tersebut dari permukaan air dengan mesin Derek dan tali baja melalui suatu rel yang menjorok masuk kedalam perairan dengan kecondongan tertentu sampai ketepi perairan yang tidak terganggu oleh pasang surut dari air laut..




Gambar.4.3 Dok Tarik (Slip Way)

d. Dok Angkat (Syncrolift Dry Dock)
Dok angkat atau syncrolift dry dock adalah suatu fasilitas pengedokan kapal dengan menggunakan lift. Peralatan (plat form) dari dok angkat ini diturunkan dengan pertolongan pengantar lift. Dari beberapa mesin derek listrik yang terletak disebelah kanan dan kiri dari peralatan dok angkat ini.
Setelah peralatan mencapai kedudukan tertentu kemudian kapal dimasukkan tepat diatas ganjal-ganjal (blok lurus atau pun balok samping) yang sudah disiapkan sebelumnya. Kemudian peralatan ini diangkat ke permukaan air
 





Gambar 4.4 Dok Angkat (Syncrolift Dry dock)

PENGEDOKAN KAPAL

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh Gambar. Docking Tuzla Shipyard Pengedokan kapal pada dasarnya bertujuan untuk memper...