Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Di blog kali ini mau sedikit menjelaskan tentang jenis-jenis docking untuk kapal. Yuk langsung disimak aja.
Ada bermacam-macam jenis dok yang
melengkapi suatu Galangan Kapal yaitu: Dok Kolam (graving dock), Dok
Apung (floating dock), Dok Tarik (slip way) dan Dok Angkat (syncrolife
dry dock).
a.
Graving
Dock (Dok Gali atau Dok Kolam)
Dok kolam yang sering juga disebut Dok
Gali adalah suatu bangunan dok berbentuk kolam yang terletak ditepi laut atau
sungai. Dok kolam mempunyai dinding yang kokoh seperti kolam renang karena pada
saat kosong, Dok akan menerima tekanan tanah dari sekitarnya, sedangkan pada
saat ada kapal yang akan dimasukkan kedalam atau dikeluarkan dari dalam Dok
kolam tersebut, beban berat air akan diterima oleh dinding dan lantai Dok kolam
tersebut.
Untuk keluar masuknya kapal dari Dok
kolam, maka Dok kolam mempunyai sebuah pintu. Pintu Dok kolam berbentuk seperti
sebuah ponton, terbuat dari suatu kontruksi baja, dimana pada pintu tersebut
terdapat rongga - rongga yang dapat diisi air ataupun dikosongkan, sehingga
pintu itu bisa terapung diatas air dan dipindahkan, apabila rongga-rongga
tersebut telah dalam kondisi kosong. Selain itu juga dilengkapi dengan katup -
katup yang dapat dibuka guna mengisi rongga - rongga tersebut dengan air supaya
pintu itu tenggelam. Untuk mengeluarkan air baik dari rongga-rongga pada pintu
maupun air yang berada pada kolam maka dok ini dilengkapi dengan pompa air.
Gambar.4.1 Graving Dock
Sebagai tempat untuk membangun atau
memperbaiki kapal, maka sama dengan fasilitas tempat pembangunan kapal yang
lain, Dok kolam dalam operasionalnya selalu dilayani dengan berbagai peralatan
angkat ( kran ) yang mempunyai kapasitas angkat cukup besar, sesuai dengan
kapasitas Dok kolam itu sendiri yang berjalan di sisi atas dinding Dok kolam
tersebut.
Cara
kerja Dok Kolam ( Graving Dock )
1) Sebelum
kapal masuk dok, air dalam kolam dikosongkan untuk mengatur posisi keel block
dan side block ( tempat dudukan kapal diatas Dok ). Posisi keel dan side block
harus menyesuaikan bentuk badan kapal bagian bawah.
2) Katup-katup
air pada Dok kolam dibuka sehingga air masuk kedalam Dok kolam, sampai
permukaan air didalam dan diluar Dok kolam sama tingginya.
3) Air
di dalam rongga-rongga pintu dikeluarkan sampai pintu dapat terapung ( pintu
terbuka ) dan digeser atau dipindahkan.
4) Kapal
masuk kedalam dok diatur agar tepat duduk diatas keel block dan side block,
sesuai metode yang digunakan.
5) Pintu
ditarik, di gerakkan ke posisi menutup.
6) Katup-
katup air pada pintu dibuka sehingga air masuk kedalam rongga-rongga pintu dok
dan pintu mulai tenggelam untuk menutup Dok kolam tersebut.
7) Air
di dalam kolam dipompa keluar sampai kosong dan kapal siap untuk diperbaiki
atau reparasi dan dirawat.
8) Jika
kapal sudah selesai direparasi dan dirawat, air laut dimasukkan lagi kedalam
kolam sampai permukaan air didalam dan
diluar Dok kolam sama tingginya sehingga kapal di dalam kolam terapung.
9) Air
di dalam rongga-rongga pintu dikeluarkan lagi sampai pintu dapat terapung (
pintu terbuka ) dan digeser atau dipindahkan kemudian kapal ditarik keluar dok
dan kapal siap beroperasi kembali.
Keuntungan
graving dock :
1) Lebih
aman di banding system yang lain.
2) Tenaga
utama menggunakan pompa.
3) Biaya
pemeliharaan kecil.
4) Umur
pemakaian lama.
5) Peralatan
dan perlengkapannya lebih sedikit.
Kerugian graving dock :
a) Biaya
pembuatannya mahal.
b) Waktu
pembuatannya lama.
c) Keadaan
tanahnya harus betul-betul baik.
d) Merupakan
bangunan tetap yang tidak dapat dipindahkan.
b.
Floating
dock (Dok Apung)
Dok apung atau floating adalah sebuah
bangunan konstruksi berupa ponton-ponton yang dilengkapi dengan valve pengangkat, pompa- pompa
air dan perlengkapan tambat serta perlengkapan reparasi kapal lainnya. Yang
mana konstruksi ini dapat ditenggelamkan atau diapungkan dalam arah vertikal.
Cara Kerja Dok
Apung:
Sebelum dilakukan penenggelaman dok apung
maka harus diketahui terlebih dahulu sarat kapal yang akan naik dok serta
berapa meterkah bagian- bagian yang menonjol dari kapal.
Berdasarkan data- data yang diperoleh dari
rencana dok (dock plan) ditentukan letak-letak keel block dan side block sesuai
bentuk dari lambung kapal setelah itu dok apung ditenggelamkan dengan cara
seluruh katup - katup pembagi dibuka dan air masuk kedalam rongga- rongga atau
tangki ponton, sehingga dok secara perlahan turun. Harus dijaga agar kondisinya
even keel. Jika sarat air diatas ponton telah mencapai sarat apung kapal maka
dengan bantuan kapal tunda, kapal yang akan reparasi
akan didorong masuk ke dok apung dalam kondisi
mesin induk dan mesin bantu harus dimatikan.
Selanjutnya diadakan penambatan kapal
dengan tali-tali yang berfungsi untuk membatasi ruang gerak bagi kapal
tersebut, sehingga lebih mudah untuk
duduk pada ganjal- ganjal yang sudah disiapkan. Setelah kapal mulai masuk
kedalam dok apung dan posisinya mencapai ketentuan yang diinginkan dan siap
untuk duduk pada posisinya.
Jika mengalami trim maupun keolengan pada
kapal, maka haruslah diusahakan menyeimbangkannya dengan memberi air balas,
mengurangi, menambah atau memindah kannya. Sesudah posisi kapal stabil dan
posisinya tepat sesuai dengan yang diinginkan, maka dok kembali diapungkan
secara perlahan- lahan dan diadakan pengawasan, penjagaan, dan kontrol terhadap
kedudukan dan posisi kapal. Untuk pengecekan posisi kapal apakah sudah tepat
seusai ketentuan maka dilakukan penyelaman untuk memastikan kapal benar- benar
duduk tepat pada ganjal- ganjal (keel block dan side block) .
Gambar.4.2 Floating dock dengan 5 ponton
Keuntungan
floating dock :
1. Dok
apung tempatnya dapat dipindahkan
2. Biaya
pembuatannya lebih murah dari pada dok kolam
3. Dapat
menaikan kapal dengan kemiringan memanjang dan melintang yang cukup besar
4. Dok
apung dapat menaikkan kapal dengan panjang lebih dari 15-20% dari panjang dok
apung sendiri, sedangkan dok kolam tidak bisa.
Kerugian
floating dock :
1. Umur
pemakaian lebih rendah dari pada dok kolam
2. Memerlukan
daerah perairan yang cukup dalam, agar dok apung tidak duduk dilumpur (dasar
perairan) pada waktu menaikan kapal
3. Memakai
tenaga yang lebih besar dibanding dengan dok kolam.
c.
Dok Tarik (Slip Way)
Gambar.4.3 Dok Tarik (Slip Way)
d. Dok
Angkat (Syncrolift
Dry Dock)
Dok angkat atau syncrolift dry dock adalah
suatu fasilitas pengedokan kapal dengan menggunakan lift. Peralatan (plat
form) dari dok angkat ini diturunkan dengan pertolongan pengantar lift.
Dari beberapa mesin derek listrik yang terletak disebelah kanan dan kiri dari
peralatan dok angkat ini.
Setelah peralatan mencapai kedudukan
tertentu kemudian kapal dimasukkan tepat diatas ganjal-ganjal (blok lurus atau
pun balok samping) yang sudah disiapkan sebelumnya. Kemudian peralatan ini
diangkat ke permukaan air
Gambar
4.4 Dok
Angkat (Syncrolift Dry dock)