Minggu, 25 Desember 2016

KOEFISIEN BENTUK KAPAL

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Materi yang ini sudah masuk kedalam sesuatu yang harus diperhatikan paling penting jadi disimak baik-baik. Dan kalau ada sesuatu tambahan tentang materi ini komen ya teman-teman semua!!!

KOEFISIEN BENTUK KAPAL

1. Koefisien Blok (Block Coefficient)

Koefisien Blok atau biasa disingkat CB adalah perbandingan isi karene dengan balok dengan panjang L, lebar B dan tinggi T. Hal ini juga berlaku untuk tiap-tiap water line. Dengan demikian CB dapat dirumuskan sebagai berikut :

2. Koefsien Midship (Midship Coefficient)


Koefisien Midship atau biasa disingkat CM adalah perbandingan luas penampang midship kapal dengan luas suatu penampang dengan lebar B dan tinggi T untuk tiap water line. Dengan demikian CM dapat dirumuskan sebagai berikut :

3. Koefisien Garis Air (Coefficient of Waterline)


Koefisien garis air atau biasa disingkat CWL adala nilai perbandingan antara luas bidang garis air tiap water line dengan sebuah segi empat dengan panjang L dan lebar B dimana L adalah panjang maksimum dari tiap water line dan B adalah lebar maksimum dari tiap water line. CWL dirumuskan sebagai berikut:


4. Koefisien Prismatik (Prismatic Coefficient)

A. Koefisien Prismatik Memanjang (Longitudinal Prismatic Coefficient)

Koefisien prismatik memanjang atau biasa disingkat Cp adalah perbandingan volume karene dengan volume prisma dengan luas penampang midship kapal dan panjang L. Dengan perhitungan lebih lanjut Cp dapat dirumuskan sebagai berikut:

A. Koefisien Prismatik Tegak (Vertikal Prismatic Coefficient)

Koefisien prismatik tegak atau biasa disingkat Cpv adalah perbandingan volume karene dengan volume prisma dengan luas penampang midship kapal dan tinggi T. Dengan perhitungan lebih lanjut Cp dapat dirumuskan sebagai berikut:







Jumat, 14 Oktober 2016

BIRO KLASIFIKASI

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Dini hari ini mau sharing tentang biro klasifikasi yang mungkin teman-teman perkapalan belum tau atau sudah tau tpi belum mendalami. Yuk disimak!!!!

BIRO KLASIFIKASI

Setiap pembangunan kapal, tidak terlepas dari peranan galangan kapal dan biro klasifikasi. Kegiatan klasifikasi kapal berdasar pada konstruksi lambung, mesin, dan listrik kapal, dengan tujuan memberikan penilaian atas laik tidaknya kapal tersebut untuk berlayar.
Klasifikasi dapat dilihat dari beberapa aspek, seperti Klasifikasi Kapal, Notasi Kelas, Penerimaan Bangunan Baru, Penerimaan Bangunan Sudah Jadi, Pindah Kelas, Mempertahankan Kelas, Approval Perusahaan, Approval Material/Komponen, dan Sertifikasi Juru Las.
Lingkup klasifikasi kapal meliputi lambung kapal, instalasi mesin, instalasi listrik, perlengkapan jangkar, instalasi pendingin yang terpasang permanen dan merupakan bagian dari kapal, semua perlengkapan dan permesinan yang di pakai dalam operasi kapal, serta sistem konstruksi dan perlengkapan yang menentukan tipe kapal.

Berikut beberapa biro klasifikasi kapal di dunia.
  • American Bureau of Shipping (ABS-USA) Dual Class
  • Biro Klasifikasi Indonesia (BKI)
  • Bureau Veritas (BV-France) Dual Class
  • China Classification Society (CCS-China) Mutual Representative
  • Det Norske Veritas Classification AS (DnV-Norway) Dual Class
  • Germanischer Lloyd (GL-Germany) Mutual Representative
  • Helenic Register of Shipping (HRS-Greece) Mutual Representative
  • Indian Register of Shipping (IRS-Indian) Mutual Representative
  • International Register of Shipping (IRS) Mutual Representative
  • Korean Register of Shipping (KRS) Mutual Representative
  • Korean Classification Society DPR of Korea (KCS-DPR of Korea) Mutual Representative
  • Lloyd’s Register of Shipping (LR-UK) Dual Class
  • Nippon Kaiji Kyokai (NK-Japan) Mutual Representative
  • Rinave Portuguesa (Portugal) Mutual Representative
  • Ships Classification Malaysia (SCM-Malaysia) Mutual Representative
  • China Cooperation of Shipping (CCS) Mutual Representative
  • Vietnam Register (VR-Vietnam) Mutual Representative

FUNGSI dan TUGAS

1. Biro klasifikasi adalah badan teknik yang melakukan kegiatan-kegiatan :
  • Pengawasan baik untuk pembangunan kapal baru maupun kapal yang sedang beroperasi
  • Pemberian sertifikasi untuk kapal-kapal yang telah lulus penilaian atas kesempurnaan konstruksi dan kelengkapannya
2. Kapal yang telah lulus uji kelas akan teregistrasi dan dikelaskan menurut keadaan teknisnya
3. Selain menangani masalah konstruksi, permesinan dan material, biro klasifikasi juga mendapatkan wewenang untuk menjalankan survey yang didasarkan pada :
  • International Convention on Load Lines (ILCC 1966)
  • International Convention for the Safety of Life at Sea (SOLAS 74)
  • IMO Codes (Chemical and Gas Tankers)
  • Convention of the Labour Organization Office (ILO)
  • International Convention for the Prevention of Pollution from Ships (MARPOL 73/78)
4. Klasifikasi memungkinkan galangan kapal melaksanakan pembangunan menurut standar :
  • Pengalaman praktek selama bertahun-tahun
  • Penelitian secara ilmiah
  • Perhitungan-perhitungan
5. Diluar perhitungan konstruksi berdasarkan biro klasifikasi, kesempurnaan hasil dapat diraih dengan :
  • Pemeriksaan dan pengawasan selama pembangunan kapal
  • Pengujian bahan dan perlengkapan
6. Biro klasifikasi juga mengawasi dan memberikan petunjuk dalam perbaikan dan konversi kapal
7. Sertifikasi yang dikeluarkan oleh biro klasifikasi menjadi acuan pihak perusahaan asuransi
8. Kapal yang mendapatkan kelas dari biro klasifikasi akan memperoleh premi asuransi yang lebih rendah dibandingkan kapal yang tidak mempunyai sertifikasi kelas
9. Pengawasan menyeluruh dari biro klasifikasi akan memberikan jaminan keselamatan bagi :
  • Awak kapal
  • Penumpang
  • Pemilik barang

Jumat, 07 Oktober 2016

UKURAN UTAMA KAPAL

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Sudah libur beberapa hari untuk share materi jadi dini hari mau coba upload sedikit pengetahuan lagi yang bisa berguna nih siapa tau. Yuk disimak dan komen aja kalo butuh materi apa yang mau dishare ya!!!!

UKURAN UTAMA KAPAL (MAIN DIMENSION)


Penjelasan Panjang Kapal

LOA (length over all) adalah panjang keseluruhan dari kapal yang diukur dari ujung buritan sampai ujung haluan.
LBP ( length between perpendicular) adalah jarak antara garis tegak buritan dan garis tegak haluan yang diukur pada garis air muat
LWL (length on the waterline) adalah jarak garis muat, yang diukur dari titik potong dengan linggi haluan sampai titik potong dengan linggi buritan diukur pada bagian luar linggi depan dan linggi belakang

Lebar Kapal (B)

BWL (breadth at the waterline) adalah lebar terbesar kapal yang diukur pada garis air muat.
B (breadth) adalah jarak mendatar gading tengah kapal yang diukur pada bagian luar gading.

Tinggi Geladak (H)

H adalah jarak tegak dari garis dasar sampai garis geladak yang terendah.

Sarat Air (T)

T (draught) adalah jarak tegak dari garis dasar sampai pada garis air muat.

Freeboard 

Lambung timbul adalah jarak vertikal antara garis air yang diijinkan dan sisi atas geladak pada tepi geladak tengah kapal

ISTILAH LAIN DALAM UKURAN UTAMA KAPAL

  • AP (After Perpendicular) adalah garis tegak buritan adalah garis tegak yang terletak pada sisi belakang sterpost atau bila tidak ada sternpost, FP terletak pada sumbu poros kemudi.
  • FP (Forward Perpendicular) adalah garis tegak haluan adalah garis tegak vertikal yang melalui interseksi antara garis air muat/garis air perencanaan /DWL dan sisi dalam linggi haluan
  •  Tengah kapal (Midship) adalah titik tengah antara garis tegak haluan/FP dan garis tegak buritan/AP
  • Midship section adalah station/section pada tengah kapal/Amidship
  • Titik lunas (Keel Point)  adalah titik yang terletak pada tengah kapal/amidship, pada Garis tengah/Centre line dan sisi atas Lunas/keel
  • Molded Base Line adalah garis horizontal yang melalui keel point, garis ini digunakan sebagai garis referensi perhitungan hidrostatik
  • Sheer adalah kelengkungan horizontal geladak kapal, diukur dari perbedaan tinggi berbagai posisi dan tinggi pada tengah kapal, pada umumnya sheer bagian depan lebih tinggi dibanding bagian belakang, desain kapal modern pada saat ini banyak kapal yang tidak memiliki sheer
  • Camber adalah kelengkungan transversal geladak kapal, diukur dari perbedaan antara tinggi bagian tengah kapal dan tinggi pada sisi kapal
  • Rise of Floor adalah kemiringan pelat dasar kapal diukur secara transversal pada amidship dan Bmld
  • Tumble home adalah lengkungan kedalam pada sisi tengah kapal
  • Centreline plane/Middle line plane adalah bidang tengah adalah bidang vertical pada garis tengah/ centreline yang membagi kapal secara simetri
  • Water plane adalah bidang garis air adalah bidang yang dibatasi oleh garis air

Senin, 03 Oktober 2016

JENIS KAPAL BERDASAR MATERIAL, ALAT PENGGERAK, DAN DAERAH PELAYARAN

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Setelah libur beberapa hari tidak upload materi, hari ini mau share tentang masih seputar jenis-jenis kapal tetapi pada materi ini berdasarkan material, alat penggerak, dan dari daerah pelayaranya. Yuk kita simak dan kalo ada saran atau masukan bisa komen ya!!

JENIS KAPAL BERDASARKAN MATERIAL/BAHAN

1. Kapal Kayu

Kapal Kayu adalah kapal yang seluruh konstruksi badan kapal dibuat dari kayu, kapal jenis ini biasanya terbatas pada kapal-kapal sedang dan kecil. Kapal kayu banyak dijumpai di kawasan nelayan tradisional sebagai kapal penangkap ikan. Kayu yang dipakai harus memenuhi standar kelas awet dan kekuatanya yang telah diatur oleh Biro Klasifikasi Indonesia (BKI). Demikian juga proses pembuatan kapal kayu dan perawatan harus memenuhi standar dari BKI. Syarat kayu untuk konstruksi sebuah kapal adalah :
· Kualitas yang baik
· Tidak ada celah, atau pecah-pecah
· Tidak berlubang pada lingkaran tahun
· Harus tahan terhadap air, cuaca, jamur, seranggga
· Tidak mudah lengkung
· Tidak mudah dimakan binatang laut

2. Kapal Baja


Kapal Baja adalah kapal yang seluruh konstruksi badan kapal dibuat dari baja, kapal jenis ini paling banyak kita jumpai dilapangan, baik berukuran kecil sampai kapal-kapal besar. Pada umumnya kapal baja selalu menggunakan sistem konstruksi las. Keuntungan sistem las adalah bahwa pembuatan kapal menjadi lebih cepat jika dibandingkan dengan konstruksi keeling. Material baja banyak dugunakan karena siafat baja yang bisa bertahan di kondisi extrim jika dibandingkan dengan material lainnya. Material baja pada kapal lebih mudah direparasi jika mengalami kerusakan. Misalnya kapal penumpang, kapal barang, dll.

3. Kapal Fiberglass

Kapal Fiberglass adalah kapal yang seluruh kontruksi badan kapal dibuat dari fiberglass, kapal jenis ini juga masih tergolong pada kapal-kapal kecil, terutama pada kapal penangkap ikan, keprluan olah raga dan lain-lain. Pembuatan kapal fiberglass lebih mudah, konstruksi sederhana, kapal dapat dibuat secara seri dan lebih ringan dari kayu, kapal fiberglass perawatan juga lebih lebih sederhana karena tahan terhadap korosi, tadak ada sambungan, tidak ada penyusutan dan tida ada binatang laut yang menempel.

4. Kapal Ferrocement

Kapal Ferrocement adalah kapal yang dibuat dari bahan semen yang diperkuat dengan besi beton / baja sebagai tulang-tulangnya. Karena membutuhkan teknologi yang tinggi kapal jenis ini nasih sangat terbatas. Meski biaya pembangunannya murah dan mudah namun kapal dengam material semen ini kurang banyak diminati, karena materialnya berat.

JENIS KAPAL BERDASARKAN ALAT PENGGERAK

1. Kapal dengan penggerak layar

Kapal dengan penggerak layar adalah kapal yang dimana kecepatan kapal sangat dipengaruhi oleh kecepatan angin. Kapal ini biasanya hanya terbatas pada kapal-kapal ukuran tertentu saja / kapal kecil saja dan terdapat pada kapal latih dan kapal-kapal barang. Karena ketergantungan terhadap alam, maka beberapa kapal jenis ini juga ada yang dilengkapi dengan motor untuk keperluan olah gerak di pelabuhan, jika sudah ditengah laut maka layar baru dipergunakan.

2. Kapal dengan penggerak padle wheel

Kapal dengan penggerak padle wheel pada prinsipnya adalah gaya tahanan air yang menyebabkan/menimbulkan gaya dorong kapal (seperti dayung). Padle wheel dipasang dikiri dan kanan kapal dan gerak putarnya dibantu oleh mesin. Umumnya digunakan di daerah yang mempunyai perairan yang tenang misalnya di danau, sungai sebagai kapal-kapal wisata atau pesiar.

3. Kapal dengan penggerak jet propulsion

Kapal dengan penggerak jet propulsion adalah air diisap melalui saluran di muka lalu didorong ke belakang dengan pompa hingga menimbulkan impuls (jet air ke belakang). Sistim ini banyak kita jumpai pada tug boat tetapi fungsinya untuk mendorong bukan menarik juga terdapat pada kapal wisata.

4. Kapal dengan penggerak propeller (baling-baling)


Kapal dengan penggerak propeller adalah kapal yang dimana bergerak karena berputarnya baling yang dipasang di belakang badan kapal sehingga menimbulkan daya dorong. Baling-baling inil yang paling banyak digunakan dan dikembangkan sampai saat ini.

JENIS KAPAL BERDASARKAN DAERAH PELAYARAN

1. Kapal Samudera

Kapal samudera adalah kapal yang daerah pelayarannya di perairan laut lepas atau digunakan untuk perdagangan antara negara. Kapal samuderai ini di desaian konstruksinya mampu melewati berbagai macam perairan karena setiap negara berbeda-beda tingkat ke extriman perairannya. Contohnya kapal penumpang, kapal barang, dll.

2. Kapal Pantai

Kapal pantai adalah kapal yang daerah perairannya di perairan dangkal atau disekitar pantai. Umumnya kapal jenis ini berukuran kecil. Seperti kapal penangkap ikan.

3. Kapal Sungai dan Danau

Kapal penyeberangan adalah kapal yang secara khusus untuk melayani penyeberangan antar pulau. Kapal jenis ini daerah pelayarannya di sungai atau danau. Seperti kapal ferry, kapal roro.

Selasa, 27 September 2016

KAPAL KHUSUS

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Setelah kemarin sudah share tentang jenis-jenis kapal niaga, materi yang ingin saya share selanjutnya tentang jenis-jenis kapal khusus secara lengkap dengan gambar. Yuk dibaca dan dipelajari!

JENIS-JENIS KAPAL KHUSUS

Kapal khusus adalah kapal yang mempunyai tugas khusus, artinya bukan semata-mata untuk pengangkutan atau berniaga, kapal ini disebut juga sesuai dengan tugas pekerjaan yang dilaksanakan, antara lain :

1. Kapal Keruk (Dredger)

Fungsinya adalah memperdalam kolam pelabuhan, alur pelayaran, sungai dan lain-lainnya dan juga menyediakan tanah untuk reklamasi rawa-rawa (untuk perluasan daerah menjadi daratan). Pemakaian tipe-tipe keruk tergantung dari jenis tanah galian.

Tipe-tipe kapal keruk:
  A. Grab Dredger
Sangat baik digunakan untuk beroperasi di sekitar Graving dock, dermaga dan bagian-bagian sudut dari kade, karena alat ini merapat sampai ke tepi. Daya penggaliannya tergantung dari berat grab bucket, tetapi hasil kerusakannya tidak rata sehingga sukar untuk menentukan dalamnya penggalian.

  B. Cutter Section Dredger
Cutter-suction dredger atau CSD, merupakan tabung untuk menghisap yang memiliki kepala pemotong di pintu masuk penghisap. Pemotong ini digunakan untuk material yang keras seperti kerikil dan batu. Adapun Material yang dikeruk dengan cara diisap oleh pompa pengisap sentrifugal dan dikeluarkan melalui pipa/tongkang. CSD ini memiliki pemotong yang lebih kuat dan digunakan untuk memotong batu. CSD ini mempunyai 2 buah spud can di bagian belakang dan 2 jangkar di bagian depan kiri dan kanan. Spud can berfungsi sebagai poros penggerak CSD dan dua jangkar untuk menarik ke kiri dan kanan.

  C. Trailing Suction Hopper Dredger
Sebuah trailing suction hopper dredger atau TSHD menyeret pipa pengisap ketika bekerja, dan mengisi material yang diisap tersebut ke satu atau beberapa penampung (hopper) di dalam kapal. Ketika penampung sudah penuh, TSHD akan berlayar ke lokasi pembuangan dan membuang material tersebut melalui pintu yang ada di bawah kapal atau dapat pula memompa material tersebut ke luar kapal


  D. Bucket Dredger
Bucket dredger adalah jenis tertua dari suatu kapal keruk. Biasanya dilengkapi dengan beberapa alat seperti timba/bucket yang bergerak secara simultan untuk mengangkat sedimen dari dasar air. Varian dari Bucket dredger ini adalah Bucket Wheel Dredger. Beberapa Bucket dredger dan Grab dredger cukup kuat untuk mengeruk dan mengangkat karang agar dapat membuat alur pelayaran. Bucket dredger masih dipergunakan untuk penambangan bijih timah di Provinsi Bangka Belitung dan Kepulauan Riau yang dioperasikan oleh PT Timah Tbk. Pengerukan tanah galian dengan menggunakan timba. Sangat sesuai pada segala jenis galian baik tanah padat maupun batubatuan, tetapi bukan tanah padas yang keras.



  E. Backhoe/Dipper Dredger

Backhoe/dipper dredger memiliki sebuah backhoe seperti excavator. Backhoe dredger dapat pula menggunakan excavator untuk darat, diletakkan di atas tongkang. Biasanya backhoe dredger ini memiliki tiga buah spudcan, yaitu tiang yang berguna sebagai pengganti jangkar agar kapal tidak bergerak, dan pada backhoe dredger yang high-tech, hanya memerlukan satu orang untuk mengoperasikannya. Dipergunakan untuk pekerjaan penggalian yang sukar dan ada intangan, dimana jenis kapal keruk yang lain tidak mampu mengerjakannya. Sesuai dengan pekerjaan jenis tanah yang keras dengan ukuran yang besar.



  F. Water Injection Dredger

Berkas:Water jet.jpg

Water injection dredger menembakkan air di dalam sebuah jet kecil bertekanan rendah (tekanan rendah karena material seharusnya tidak bertebaran ke mana pun, karena harus secara hati-hati agar material dapat dipindah) ke sedimen di dasar air agar air dapat mengikat sedimen sehingga melayang di air, selanjutnya didorong oleh arus dan gaya berat keluar dari lokasi pengerukan. Biasanya digunakan untukmaintenance dredging di pelabuhan. Beberapa pihak menyatakan bahwa WID adalah bukan pengerukan sementara pihak lain menyatakan sebaliknya. Hal ini terjadi karena pengukuran yang saksama harus dibuat untuk mengukur kedalaman air, sedangkan beberapa alat ukur untuk itu (seperti singlebeam echosounder) kesulitan untuk mendapat hasil yang akurat dan harus menggunakan alat ukur yang lebih mahal (multibeam echosounder) untuk mendapat hasil ukuran yang lebih baik.




2. Kapal Tongkang



Tongkang atau Ponton adalah suatu jenis kapal yang dengan lambung datar atau suatu kotak besar yang mengapung, digunakan untuk mengangkut barang dan ditarik dengan kapal tunda atau digunakan untuk mengakomodasi pasang-surut seperti pada dermaga apung. Ponton digunakan juga untuk mengangkut mobil menyeberangi sungai, didaerah yang belum memiliki jembatan. Sangat banyak digunakan pada tahun 1960an hingga 1980an di jalur lintas Sumatera, Kalimantan,Sulawesi, Papua. Sekarang sebagian besar sudah digantikan dengan jembatan. Untuk keperluan wisata, ponton juga masih digunakan. Untuk meningkatkan kestabilan kapal biasanya digunakan dua ponton yang digabungkan secara paralel. Tonkang sendiri tidak memiliki sistem pendorong (propulsi) seperti kapal pada umumnya. Pembuatan kapal tongkang juga berbeda karena hanya konstruksi saja, tanpa sistem seperti kapal pada umumnya. Tongkang sendiri umum digunakan untuk mengangkut muatan dalam jumlah besar seperti kayu, batubara, pasir dan lain-lain. Di Indonesia tongkang banyak diproduksi di daerah Batam (Kepulauan Riau) yang merupakan salah satu basis produksi perkapalan di indonesia. 

3. Kapal Tunda (Tug Boat)

Kapal tunda (tugboat) adalah kapal yang dapat digunakan untuk melakukan manuver / pergerakan, utamanya menarik atau mendorong kapal lainnya dipelabuhan, laut lepas atau melalui sungai atau terusan. Kapal tunda digunakan pula untuk menarik tongkang, kapal rusak, dan peralatan lainnya. Kapal tunda memiliki tenaga yang besar bila dibandingkan dengan ukurannya. Kapal tunda zaman dulu menggunakan mesin uap, saat ini menggunakan mesin diesel. Mesin Induk kapal tunda biasanya berkekuatan antara 750 sampai 3000 tenaga kuda (500 s.d. 2000 kW), tetapi kapal yang lebih besar (digunakan di laut lepas) dapat berkekuatan sampai 25 000 tenaga kuda (20 000 kW). Kebanyakan mesin yang digunakan sama dengan mesin kereta api, tetapi di kapal menggerakkan baling-baling. Dan untuk keselamatan biasanya digunakan minimum dua buah mesin induk. Kapal tunda memiliki kemampuan manuver yang tinggi, tergantung dari unit penggerak. Kapal Tunda dengan penggerak konvensional memiliki baling-baling di belakang, efisien untuk menarik kapal dari pelabuhan ke pelabuhan lainnya. Jenis penggerak lainnya sering disebut Schottel propulsion system (azimuth thruster/Z-peller) di mana baling-baling di bawah kapal dapat bergerak 360° atau sistem propulsi Voith-Schneider yang menggunakan semacam pisau di bawah kapal yang dapat membuat kapal berputar 360°.

4. Kapal Perang

Kapal perang adalah kapal yang dibangun dan terutama ditujukan untuk pertempuran. Kapal perang biasanya dibangun dengan cara yang sama sekali berbeda dari kapal dagang. Selain sebagai senjata, kapal perang dirancang untuk menahan kerusakan dan biasanya lebih cepat dan lebih lincah dari kapal dagang.Tidak seperti kapal dagang, kapal perang biasanya hanya membawa senjata, amunisi dan pasokan untuk awak sendiri (bukan pedagang kargo). Biasanya kapal perang milik angkatan laut. Karena fungsinya untuk berperang atau menjaga keamanan maka perencanaan dan konstruksinya lebih ditekankan pada segi kekuatan dan bukan segi ekonomis, disamping kapal jenis dilengkapialat-alat navigasi yang modern dan lengkap yang beberapa hal tidak terdapat pada kapal jenis lainnya.

5. Kapal Pemadam Kebakaran

Fireboat, Ships, Spray, Water, Ocean, Nautical
Pemadam kebakaran adalah perahu khusus, sering menyerupai kapal tunda, dengan pompa dan nozzel yang dirancang untuk memerangi pantai dan kebakaran kapal. Operasinya biasanya dilakukan sekitar pelabuhan.

6. Kapal Riset

Kapal riset adalah kapal yang didesain untuk membawa fasilitas penelitian hingga ke tengah lautan. Kapal riset memiliki peruntukannya masing-masing, dan peran tersebut menjadikan kapal riset memiliki beberapa jenis. Kapal riset juga dapat bekerja sama dengan jenis kapal lain, misal kapal pemecah es untuk mengarungi lautan es. Jenis kapal riset khusus oseanografi membawa peralatan yang dapat mengukur karakteristik fisik, kimiawi, dan biologi dari air dan udara di atmosfer serta kondisi iklim di atasnya. Termasuk di dalamnya adalah sonar gema untuk pembacaan hidrografi sederhana.

7. Kapal Floating Production

Kapal Floating Production, adalah kapal didesain khusus untuk melakukan penyimpanan dan pembongkaran kapal. Kapal ini biasa digunakan oleh industri minyak lepas pantai dan gas dan sudah dirancang khusus supaya mampu mengambil semua minyak atau gas yang dihasilkan dari platform terdekat. Adapun proses untuk melakukan penyimpanan yakni minyak atau gas yang didaptkan akan diturunkan melalui saluran pipa khusus ke kapal tangker.


8. Kapal Pasokan Platform (PSV)

Sebuah pasokan Platform kapal (sering disingkat sebagai PSV) adalah kapal yang dirancang khusus untuk memasok platform minyak lepas pantai. Kapal ini berkisar 65-350 meter panjangnya dan menyelesaikan berbagai tugas. Fungsi utama untuk sebagian besar kapal-kapal ini adalah transportasi barang dan personil ke dan dari platform minyak lepas pantai dan struktur lepas pantai lainnya.

9. Kapal Derek (Crane Ship)

Kapal derek merupakan kapal raksasa yang dilengkapi dengan beberapa derek raksasa pula yang bertugas untuk mengangkat barang berat ataupun membantu pekerjaan konstruksi di lepas pantai. Kapal jenis ini berukuran sangat tinggi sob yang mampu melebihi 100 m.

10. Kapal Pengebor (Drilling Ship)

Drillship adalah kapal maritim yang telah dilengkapi dengan alat pengeboran. Hal ini paling sering digunakan untuk eksplorasi pengeboran minyak baru atau sumur gas di perairan dalam atau untuk pengeboran ilmiah. Drillship juga dapat digunakan sebagai platform untuk melaksanakan dengan baik pekerjaan pemeliharaan atau penyelesaian seperti casing dan tubing instalasi atau instalasi pohon bawah laut. Hal ini sering dibangun dengan spesifikasi desain perusahaan produksi minyak dan / atau investor, tetapi juga dapat menjadi lambung kapal tanker dimodifikasi dilengkapi dengan sistem positioning yang dinamis untuk mempertahankan posisinya selama well. Drillships hanya salah satu cara untuk melakukan pengeboran eksplorasi. Fungsi ini juga dapat dilakukan oleh Semi-submersible, tongkang jackup, tongkang, atau rig platform.

11. Kapal Pemecah Es (Ice Breaker)

Kapal pemecah es adalah kapal dengan perlengkapan khusus untuk memecah lapisan es di permukaan air untuk membuka alur pelayaran melalui lapisan es. Untuk kapal pemecah es, membutuhkan tiga sifat utamanya yaitu pelampung diperkuat, bentuk es kering, dan kekuatan untuk mendorong melalui perairan tertutup es. Es juga mampu membocorkan kapal yang tidak diperkuat dengan mudah.

12. Kapal Rumah Sakit

Karena fungsinya sebagai pelayanan kesehatan maka kapal ini dilengkapi dengan beberapa peralatan kedokteran dan alat-alat kesehatan lainnya, disamping itu juga terdapat beberapa paramedic dan dokter.

13. Kapal Selam (Submarine)

Kapal selam adalah kapal yang bergerak di bawah permukaan air, umumnya digunakan untuk tujuan dan kepentingan militer. Sebagian besar angkatan lautmemiliki dan mengoperasikan kapal selam sekalipun jumlah dan populasinya masing-masing negara berbeda. Selain digunakan untuk kepentingan militer, kapal selam juga digunakan untuk ilmu pengetahuan laut dan air tawar dan untuk bertugas di kedalaman yang tidak sesuai untuk penyelam manusia.

Senin, 26 September 2016

KAPAL NIAGA

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh


Setelah kemarin sudah share tentang teknik perkapalan itu seperti apa, materi yang ingin saya share selanjutnya tentang jenis-jenis kapal niaga secara lengkap dengan gambar. Yuk dibaca!

JENIS-JENIS KAPAL NIAGA

1. Kapal Penumpang (Passanger ship)

Kapal penumpang adalah kapal untuk transportasi untuk mengangkut penumpang serta kendaraanya melewati jalur air. Kapal penumpang sudah termasuk kapal cepat saat ini dan akan selalu singgah di pulau-pulau lainnya untuk mengambil penumpang selayaknya mobil taksi jika berada didarat. Kapal penumpang kecil kebanyakan digunakan untuk pesiar antar pulau yang tak begitu jauh menyusuri pantai/sungai yang menghubungkan antar kota sebagai komunikasi transport. Kapal penumpang besar biasanya dipakai untuk pelayaran antar pulau yang jauh atau antar benua untuk tourist dan lain-lain. Kapal ini biasanya dilengkapi dengan akomodasi penumpang yang lebih baik dan fasilitas rekreasi misalnya kolam renang, bioskop dan tempat-tempat relaks lainnya. Selain itu kapal penumpang dilengkapi dengan alat keselamatan pelayaran yang lebih lengkap, dibandingkan dengan kapal-kapal lainnya misalnya sekoci penolong, baju penolong dan perlengkapan keselamatan lainnya. Semua kapal penumpang kecuali kapal penumpang cepat biasanya selalu membawa sedikit muatan barang.

2. Kapal Barang (Cargo ship)

Yaitu kapal dengan muatan barang, pada dasarnya sebelum kapal tersebut direncanakan untuk dibangun ditentukan terlebih dahulu jenis barang yang diangkut. Hal ini penting ditentukan sehubungan dengan besarnya ruangan yang dibutuhkan di dalam kapal untuk mengangkut barang dalam satuan berat yang sudah ditentukan oleh pemesan. Kalau kapal yang direncanakan untuk mengangkut bermacam-macam muatan (general) maka kapal tersebut dinamakan General Cargo.

3. Kapal Tanker

Kapal Tanker adalah kapal yang sudah dirancang khusus untuk mengangkut cairan atau minyak dalam jumlah begitu besar. Adapun jenis kapal tanker yang sering kita dengar antara lain kapal tanker minyak, Pembawa gas alam cair. Kapal Tanker ini mempunyai desain khusus tersendiri sesuai apa yang akan diangkut nantinya, sehingga kapal Tanker ini mempunyai sistem keselamatan yang canggih demi keselamatan para awak yang berada dikapal tersebut. Mengingat sifat zat cair yang selalu mengambil posisi yang sejajar dengan garis air, pada waktu kapal mengalami keolengan dan hal ini terjadi pada tangki-tangki yang tak diisi penuh. Oleh karena itu kapal tanker pada umumnya dilengkapi dengan sekat melintang dan sekat memanjang. Kapal tersebut dilengkapi dengan pompa dan instalasi pipa untuk bongkar dan muat minyak dari kapal dan ke kapal. Lambung timbul umumnya lebih kecil dibandingkan dengan kapal barang biasa untuk ukuran kapal yang relatif sama. Letak kamar mesin selalu di belakang dimaksud untuk menghindari bahaya kebakaran.

4. Kapal Peti Kemas (Container Ship)

Yaitu kapal mengangkut barang yang sudah diatur di dalam peti kemas. Muatan peti kemas disamping di dalam palkah juga diletakkan di atas geladak dengan pengikatan yang kuat, sehingga peti kemas tersebut tidak bergeser dari tempatnya semula pada saat berlayar. Dengan adanya muatan di atas geladak maka harus diperhatikan mengenai stabilitas kapal. Yang perlu diperhatikan ialah periode keolengan jangan sampai terlalu lincah, sebab membahayakan container yang ada di atas dek, lebih –lebih apabila sistim pengikatannya kurang sempurna. Konstruksi peti kemas dibuat sedemikian rupa sehingga barang-barang yang ada didalamnya terjamin keamanan dari kerusakkan dan lain-lain. Kapal pengangkut peti kemas (container ship) harus mempunyai fasilitas pelabuhan khusus peti kemas, baik alat bongkar muatan maupun peralatan lainnya. Disamping itu kapal jenis ini juga direncanakan sedemikian rupa sehingga mempunyai ruangan dengan parallel middle body yang lebih panjang dibandingkan demgan kapal-kapal jenis yang lainnya. Dengan parallel middle body yang lebih panjang maka akan berpengaruh terhadap tata letak dan kapasitas dari muatan peti kemas yang mempunyai ukuran yang sudah standar secara internasional. Dan kapal ini mempunyai teknik yang disebut dengan containerization. Dengan membentuk sarana umum angkutan komersial sistem intermodal containerization transport. Maka dengan cara ini pemuatan/pembongkaran barang lebih cepat kira-kira membutuhkan waktu 3-6 jam saja dan kapal tersebut siap untuk berlayar kembali.

5. Kapal Curah (Bulk Carrier)

Yaitu kapal yang mengangkut muatan tanpa pembungkusan tertentu, berupa biji-bijian yang dicurahkan langsung ke dalam palkah kapal. Ditinjau dari jenis muatannya ada beberapa macam yaitu sebagai berikut:
a). Kapal pengangkut biji tambang yaitu kapal yang mengangkut muatan curah berupa biji-bijian hasil tambang misalnya biji besi, chrom, mangaan, bauxit dan sebagainya.
b). Kapal pengangkut biji tumbuh-tumbuhan yaitu kapal yang mengangkut muatan curah berupa biji-bijian hasil tumbuhtumbuhan misal jagung, bulgur, beras, kedele dan lain-lain.
c). Kapal pengangkut batubara atau sering disebut Collier yaitukapal yang mengangkut muatan curah berupa batubara, cokes atau coal.
Kapal pengangkut muatan curah umumnya dibuat single deck dan sistim bongkar muatnya dilakukan dengan sistim isap untuk grain carrier. Tetapi untuk ore atau coal dipakai grab (bucket) & conveyer. Khusus ore carrier biasanya mempunyai double bottom tank top yang tinggi dengan maksud untuk mempertinggi letak titik berat muatan, sehingga memperbaiki rolling periode kapal, lagi pula gerak kapal tidak terlalu kaku. Pada bulk carrier umumnya letak kamar mesin di belakang dengan maksud untuk mempermudah sistim bongkar muat.

6. Kapal Pengangkut Kayu (Timber Carrier)

Yaitu kapal yang fungsinya mengangkut kayu dengan segala bentuknya. Umumnya sebagai muatan kayu yang diangkut diletakkan di atas geladak dan jumlah muatan digeladak kurang lebih 30% dari seluruh muatan yang diangkut. Oleh karena itu konstruksi dari dek/geladaknya harus dipasang perlengkapan untuk keperluan itu. Kayu yang diangkut di atas geladak dan diikat kuat dapat menambah daya apung cadangan, sehingga lambung timbul kapal pengangkut kayu relatip lebih kecil dibandingkan kapal barang. Oleh karena itu dikatakan bahwa kapal pengangkut kayu dianggap mempunyai free board khusus. Dalam menentukan stabilitas harus dianggap muatan geladak yang diikat dengan kuat merupakan satu bagian dari badan kapal.

7. Kapal Barang Penumpang (Cargo Passanger Ship)


Yaitu kapal dengan muatan barang dan penumpang, untuk membatasi istilah kapal barang penumpang dan kapal penumpang barang pada umumnya selalu membingungkan. Maka dapat dipakai suatu ketentuan, bahwa jika kapal tersebut terutamadigunakan untuk mengangkut barang disamping muatan penumpang disebut kapal barang penumpang. Sedangkan jika kapal tersebut digunakan terutama untuk mengangkut penumpang dalam jumlah yang cukup besar, disamping itu juga barang misalnya seratus penumpang disamping muatan barang yang dibawanya maka disebut kapal penumpang barang. Apabila kapal mengangkut penumpang lebih dari 12 orang maka kapal tersebut harus menggunakan persyaratan keselamatan pelayaran sebagai kapal penumpang. Kapal penyeberangan atau kapal Ferry adalah termasuk kapal penumpang barang. Kapal penyeberangan fungsinya adalah untuk menghubungkan selat sebagai penyambung perhubungan darat yang terputus karena adanya selat. Oleh karena itu kapal penyeberangan dilengkapi dengan tempat fasilitas kendaraan, misal: mobil, truk, bus dan bahkan sarana tempat gerbong kereta api.

8. Kapal Pengangkut Ternak

Karena muatannya adalah ternak, maka kapal jenis ini harus menyediakan fasilitas yang diperlukan untuk ternak tersebut misalnya tempat makan, tempat kotoran yang dengan mudah dapat dibersihkan.

9. Kapal Pendingin (Refrigated Cargo Vessels)

Kapal jenis ini khusus digunakan untuk pengangkutan muatan yang perlu didinginkan gunanya untuk mencegah pembusukan dan kerusakan muatan. Ruang muat dilengkapi dengan sistim isolasi dan sisitim pendinginan. Umumnya muatan dingin hanya diangkut pada satu jurusan saja. Adapun jenis muatannya adalah buah-buahan, sayur-sayuran, daging beku, ikan, udang dan lain-lainnya. Meskipun ruang muat sudah dilengkapi dengan instalasi pendingin untuk mengawetkan muatan, tetapi kecepatan kapal masih relatif lebih cepat dibandingkan dengan kapal-kapal pada umumnya. misalnya kapal pengangkut buah-buahan kecepatan dinas antara 18 -21 Knots.
















PENGEDOKAN KAPAL

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh Gambar. Docking Tuzla Shipyard Pengedokan kapal pada dasarnya bertujuan untuk memper...